Untuk dapat menentukan tercapai tidaknya tujuan
pendidikan dan pengajaran perlu dilakukan usaha atau tindakan penilaian atau
sering disebut dengan evaluasi. Karena
Semua hasil belajar pada dasarnya harus
dapat dievaluasi. Pada umumnya kesulitan menilai hasil belajar timbul
disebabkan, karena pertama, perumusan
tujuan yang kurang baik. Dan, kedua, ketidakmampuan
mengembangkan alat evaluasi yang tepat mengenai sasarannya.
Evaluasi ini
dimaksudkan untuk mengetahui kemanfaatan program bagi siswa maupun bagi
sekolah, hemat biaya atau tidak, dan sebagainya. Hasil evaluasi ini bermanfaat
bagi pengambilan keputusan untuk menentukan perlu tidaknya suatu program
ekstrakurikuler tersebut dilanjutkan.
Pengertian evaluasi
Menurut Drs. Wayan
Nurkancana dalam member pengertian evaluasi adalah suatu
tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.[1]
Dalam arti luas, evaluasi adalah suatu proses
merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan
untuk membuat alternatif-alternatif keputusan (Mehren & Lehmann, 1978).[2]
Dari kedua definisi diatas penulis memberi kesimpulan
bahwa evaluasi merupakan suatu proses untuk menilai sesuatu yang berhubungan dengan
kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan dalam rangka mencapai tujuan pedidikan.
Evaluasi juga merupakan alat untuk mengukur, sampai
dimana pengusaan murid terhadap bahan (materi) pendidikan yang diberikan. Bahan-bahan
pelajaran dalam kegiatan belajar mengajar diolah sedemikian rupa sehingga untuk
mengukur berhasil tidaknya bahan yang diajarkan perlu adanya suatu penilaian
atau evaluasi.
Dalam kegiatan belajar mengajar evaluasi bukanlah
sekedar pekerjaan timbal sulam tetapi evaluasi merupakan salah satu komponen, disamping
materi atau bahan kegiatan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai
tujuan yang telah dirumuskan.
Bagaimana baiknya tujuan-tujuan yang telah dirumuskan,
akan tetapi bila tidak disertai dengan materi pelajaran yang sesuai, metode pengajaran yang tepat, alat pengajaran yang memadai,
prosedur evaluasi yang mantap maka tipis kemungkinan tujuan tersebut dapat
dicapai seperti yang diharapkan. Maka program evaluasi ini diterapkan dalam
rangka mengetahui tingkat keberhasilan seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran,
menemukan kelemahan-kelemahan yang dilakukan, baik yang berkaitan dengan
materi, metode, alat, fasilitas dan sebagainya.
Fungsi penilaian menurut Suharsimi Arikunto, dalam
dasar-dasar evaluasi pendidikan beliau
membagi menjadi empat bagian:
a.
Penilaian berfungsi selektif
b.
Penilaian berfungsi diagnostik
c.
Penilaian berfungsi sebagai
penempatan
d.
Penilaian berfungsi sebagai pengukur.[3]
Secara lebih rinci, fungsi evaluasi dalam pendidikan
dan pengajaran dapat dikelompokkan menjadi empat fungsi, yaitu:
a.
untuk mengetahui kemajauan dan
perkembangan serta keberhasilan siswa setelah mengalami atau melakukan kegiatan
belajar selama jangka waktu tertentu.
b.
Untuk mengetahui tingkat
keberhasilan program pengajaran.
c.
Untuk keperluan Bimbingan dan
Konseling (BK).
d.
Untuk keperluan pengembangan dan
perbaikan kurikulum sekolah yang bersangkutan.[4]
Tahapan evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui
keberhasilan tahapan instruksional, kegiatan yang dapat dilakukan pada tahapan
ini adalah sebagai berikut:
a.
Mengajukan pertanyaan kepada kelas
atau kepada beberapa murid mengenai semua aspek pokok materi yang telah dibahas
pada tahapan instruksional.
b.
Apabila pertanyaan yang diajukan
belum dapat dijawab oleh siswa (kurang dari 75%) maka guru harus mengulang
pelajaran.
c.
Untuk memperkaya pengetahuan siswa mengenai materi
yang dibahas, guru dapat memberikan tugas atau pekerjaan rumah (PR).
d.
Akhiri pelajaran dengan
menjelaskan atau memberitahukan pokok materi yang akan dibahas pada pelajaran
berikutnya.[5]
[1] Suhasimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pedidikan, (Jakarta: Aksara, Cet. 7, 1991), hal.
11.
[2] Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip
Dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (PT. Remaja
Rosdakarya, 2006), hal. 3
[3] Suhasimi
Arikunto, Dasar-Dasar,... .... ...
... ..., 90.
[4] Ngalim Purwanto, Mp., Prinsip-Prinsip,… ... … … …, 7.
[5] Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip
Dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (PT. Remaja
Rosdakarya, 2006), hal. 37.
0 komentar:
Posting Komentar