Rabu, 17 Juli 2013

Peran Madrasah Diniyah dalam Pembentukan Kepribadian Anak

Pendidikan Madrasah Diniyah merupakan sistem pendidikan untuk melatih anak didiknya dengan sedemikian rupa sehingga dalam sikap hidup, tindakan, dan pendekatan nya terhadap segala jenis pengetahuan banyak dipengaruhi oleh nilai-nilai spiritual dan sangat sadar akan nilai etik Islam. Mentalnya di latih sehingga keinginan mendapatkan pengetahuan bukan semata-mata untuk memuaskan rasa ingin tahu intelektualnya saja atau hanya untuk memperoleh keuntungan material semata. Melainkan untuk mengembangkan dirinya menjadi makhluk nasional yang berbudi luhur serta melahirkan  esejahteraan spiritual, mental, fisik bagi keluarga, bangsa dan seluruh umat manusia.[1]
Pada awal permulaan, pendidikan dan pengajaran Pendidikan Madrasah Diniyah dilakukan secara informal dan membawa hasil yang sangat baik. Sistem pendidikan informal ini, terutama yang berjalan dalam lingkungan keluarga sudah diakui kemampuannya dalam menanamkan sendisendi agama dalam jiwa anak-anak. Anak-anak di didik dengan ajaran-ajaran agama sejak kecil dalam keluarga dan mereka di latih membaca al-Qur’an, kitab kuning , melakukan sholat dengan berjama’ah, berpuasa di bulan ramadhan dan lain-lain.[2]
Usaha-usaha pendidikan Islam dimasyarakat ini yang kemudian dikenal dengan pendidikan nonformal, dan hal ini muncul Madrasah Diniyah yang ternyata mampu menyediakan kondisi sangat baik dalam menunjang keberhasilan pendidikan Islam dan memberi motivasi yang kuat bari umat Islam untuk menyelenggarakan pendidikan agama yang lebih baik dan lebih sempurna.[3]
Disamping itu, dengan tumbuhnya lembaga pendidikan Islam seperti Madrasah Diniyah menjadikan pilihan alternatif bagi orang tua yang tidak memiliki ilmu agama islam yang cukup untuk mendidik anak – anak mereka. Sehingga, anak – anak yang sudah berumur 7 tahun mengikuti pendidikan Islam di Madrasah Diniyah.[4]
Pengembangan aktivitas kependidikan Islam di Indonesia pada dasarnya sudah berlangsung sejak sebelum Indonesia merdeka hingga sekarang dan hingga yang akan datang. Hal ini dapat di lihat dari fenomena tumbuh kembang nya program dan praktek pendidikan Islam yang dilaksanakan di nusantara. Dalam hal ini, praktek pendidikan Islam yang di lakukan di madrasah juga memiliki peranan yang penting dalam mengembangkan pendidikan Islam.
Dalam perkembangannya sistem madrasah ini dibedakan menjadi dua macam yaitu Madrasah Diniyah dan madrasah yang di samping memberikan pendidikan dan pengajaran agama juga memberi pelajaran umum. Pendidikan Islam bagi bangsa Indonesia merupakan modal dasar yang menjadi tenaga penggerak yang tak ternilai harganya bagi pengisian aspirasi bangsa. Pendidikan Islam memberi motivasi hidup dan kehidupan serta merupakan alat pengembangan dan pengendalian diri yang amat penting.
Pendidikan Madrasah Diniyah merupakan sesuatu yang sangat penting dalam pembentukan moral dan pembangunan generasi muda, oleh karena itu pendidikan Islam harus dilaksanakan secara intensif terprogram, untuk memperoleh hasil yang sempurna. Pada dasarnya inti dari materi – materi pendidikan Islam mencakup 3 aspek yaitu :
a.       Pendidikan moral, akhlak, yaitu sebagai usaha menanamkan karakter manusia yang baik berdasarkan al-Qur’an dan as-Sunnah.
b.      Pendidikan individu, yaitu sebagai usaha untuk menumbuhkan kesadaran individu yang utuh dan berkesinambungan antara perasaan dan akal pikiran serta antara keyakinan dan intelek, antara perasaan dan akalan pikiran serta antara dunia dengan akhirat.
c.       Pendidikan kemasyarakatan, yaitu sebagai usaha untuk menumbuhkan kesediaan dan keinginan hidup bermasyarakat.[5]
Pendidikan Islam merupakan sesuatu yang sangat penting dalam pembentukan moral dan pembangunan generasi muda oleh karena itu pendidikan yang harus dilaksanakan secara intensif dan terprogram, untuk memperoleh hasil yang sempurna. Pendidikan Islam juga bisa dilaksanakan di Madrasah Diniyah, dimana dalam Madrasah Diniyah ini santri di didik sesuai dengan ajaran Islam agar menjadi generasi Islam yang berkualitas dan berakhlak baik. Peranan Madrasah Diniyah dalam pengembangan pendidikan islam sangatlah diperlukan.
Pendidikan Madrasah Diniyah merupakan bagian dari system pendidikan pesantren yang wajib di pelihara dan di pertahankan karena lembaga ini telah terbukti mampu mencetak para kyai/ ulama, ustadz, dan sejenisnya.[6]
Berbagai model dan pola pengembangan pendidikan Islam tersebut pada dasarnya bermaksud untuk mengembangkan ajaran- ajaran dan nilainilai mendasar yang terkandung dalam al-Qur’an dan as-Sunnah.
Secara historis, madrasah diniyah sebagai institusi pendidikan Islam merupakan perpanjangan tangan dari pondok pesantren (Islamic Boarding School) dengan model kelembagaan dan kurikulum yang sedikit berbeda, akan tetapi secara umum sama-sama mempunyai peran untuk menyelenggarakan pendidikan Islam bagi masyarakat sekitarnya.
Secara sosiologis, madrasah diniyah didirikan untuk memfasilitasi masyarakat yang hendak menyekolahkan anaknya agar mau mempelajari ilmu-ilmu keislaman dan berharap agar anaknya berperilaku dengan akhlak alkarimah (akhlak mulia).
Madrasah Diniyah memiliki signifikansi dalam melestarikan kontinuitas pendidikan Islam dan nilai-nilai moral etis keislaman bagi masyarakat. Peran ini semakin tidak layak diabaikan ketika memperhatikan kuantitas Madrasah Diniyah yang sangat tidak sedikit.[7]
Pendidikan madrasah diniyah memiliki peran dalam penanaman nilainilai Islam lebih dini pada peserta didik. Sehingga anak didik mampu membedakan perilaku baik dan buruk yang berkembang di masyarakat.
Membentuk kepribadian Islami dengan pondasi yang kuat melalui penanamannilai-nilai keimanan dan memberikan Tsaqafah Islamiyah (Wawasan Islami). Sehingga mereka mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari melalui ibadah mahdhah maupun ghairu mahdhah, materi lainnya juga akan diberikan adalah dasar-dasar ilmu bahasa Arab.
Di samping itu, dengan adanya jenjang pendidikan ini diharapkan pendidikan Islam akan kembali solid dalam memberdayakan umat Islam di Indonesia yang sedang menuju pada masyarakat industrial dengan berbagai tantangan etos kerja, profesionalisme dan moralitas. Karena pendidikan Islam merupakan satu-satunya lembaga pendidikan yang dapat menghidupkan keseimbangan perkembangan dalam setiap diri manusia.[8]
Peran Pendidikan Madrasah Diniyah dalam pengembangan pendidikan agama Islam dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a.       Sebagai wahana penggalian, kajian, penguasaan ilmu-ilmu keagamaan dan pengenalan ajaran islam (akidah, syari’ah, dan akhlak),
b.      Sebagai media sosialisasi nilai-nilai ajaran agama Islam,
c.       Sebagai pemelihara tradisi keagamaan,
d.      Usaha membentuk akhlak dan kepribadian,
e.       Sebagai pendidikan alternatif (khusus agama).[9]
Madrasah dalam konteks mempersiapkan peserta didik menghadapi perubahan jaman akibat globalisasi memiliki peran yang amat penting. Keberhasilan madrasah dalam menyiapkan peserta didik dalam menghadapi tantangan masa depan yang lebih kompleks akan menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan kompetitif dan menjadi pemimpin umat, pemimpin bangsa yang ikut menentukan arah perkembangan bangsa ini.[10]
Dengan demikian, pendidikan Madrasah Diniyah sangatlah dibutuhkan masyarakat sebagai pengontrol dan penguasaan dalam mengarungi arus globalisasi. Dan diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi semua pihak dalam lingkungan dunia pendidikan, terutama lingkungan dunia pendidikan Islam khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.



[1] Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 27.
[2] Zuhairini, dkk., Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), Cet. 8, hlm. 209.
[3] Ibid., hlm. 211.
[4] Ibid., hlm. 217.
[5] Muhaimin, Arah Baru Pengembangan Pendidikan Islam, (Bandung: Nuansa, 2003), hlm. 22.
[6] http://pendis.depag.go id/madrasah/ Insidex, di akses pada tanggal 11 Januari 2013.
[7] Hayat Rukyat, “Revitalisasi Peran Madrasah Diniyah”, http://www.madin.co.id,
diakses tanggal 11 Januari 2013.
[8] Tri, Republika Newsroom, http://www.republika.co.id/berita/15096/madrasah_diniyah_JIC, diakses tanggal 11 Januari 2013..
[9] Umaroh Aini, “Peran Pendidikan Diniyah dalam Pengembangan Agama Islam”, http://www.library.walisongo.ac.id/digilib/gdl.s.i.2005.umarohaini.359, diakses tanggal 5 Februari 2013.
[10] Musthofa Imam Machali, Pedidikan Islam dan Tantangan Globalisasi: Buah Pikir Seputar; Filsafat, Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya, (Yogyakarta: Presma dan Ar-Ruzz Media,2004), Cet. 1, hlm. 84.

0 komentar: